√ Harus Kah Menjadi Sempurna? - Heyraneey | Sharing is caring

Harus Kah Menjadi Sempurna?

Ketidaksempurnaan membuat saya menjadi manusia.

Suatu kali saya berpikir, mengapa terkadang manusia berlomba-lomba menjadi paling sempurna?

Mencari-cari kekurangan orang lain,  mencaci maki seolah paling sempurna?

Bukan kah setiap manusia itu berisi ketidaksempurnaan,  itu menjadikannya seorang manusia.

Saya pernah di satu posisi, di mana saat itu saya merasa harus menjadi orang paling sempurna, karena saya takut 'direndahkan', saya takut orang lain menemukan kesalahan di diri saya, dan setelah itu bisa menjadi suatu ejekan pada saya ke depannya.

Saya terus berusaha 'terlihat' sempurna,  hanya karena saya takut.

Saya takut saja dengan ekspektasi orang lain, yang tidak sempurna di diri saya.

Sampai suatu titik,  saya lelah memenuhi semua ekspektasi orang lain yang ditujukan pada saya.

Saya merasa  ekspektasi orang lain terhadap saya itu bukan tanggung jawab saya.

Saya hanya bertanggung jawab terhadap diri saya, saya bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan, tapi kalau ekspektasi orang lain? Saya bisa mati berdiri kalau hanya untuk memenuhi semu ekspektasi orang lain.

Saya terkadang merasa khawatir kalau misalnya saya melakukan kesalahan, merasa takut, merasa malu dan lainnya.

Namun, kemudian saya menyadari semakin saya dewasa, bahwa salah itu wajar sebagai seorang manusia, begitulah manusia.

Belajar dengan apa yang pernah terjadi, dan belajar dari kesalahan yang pernah dilakukannya, dan saya jadi menyadari juga bahwa ketika saya melakukan kesalahan di situlah saya bisa belajar lebih banyak

Ketidaksempurnaan itulah yang membuat saya menjadi seorang manusia yang utuh.

Kalau saya sempurna tanpa cela,
Apakah masih bisa disebut sebagai manusia? Rasanya tidak.

Suatu hari saya pernah membuat satu kesalahan saat menjadi MC, karena miskomunikasi antara panitia, saya, dan pemateri akhirnya saya jadi salah sebut.

Saya menyadari, saya mengevaluasi, saya  juga meminta maaf.
Menjadi bahan evaluasi bagi saya juga agar tidak pernah mengulangi hal itu lagi.

Saya akan memperintens komunikasi lagi, mengevaluasi lagi.

Saya merasa bahwa, saya menjadi seorang manusia karena saya bisa belajar dari kesalahan dan mau mengakui kesalahan, memperbaiki kesalahan, dan tidak mengulangi kesalahan lagi.

Hal tersebut pula yang membuat saya merasa bahwa kesalahan itu lah menjadi pembelajaran terbaik, itu lah jadi pengalaman bagi saya agar tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.

Semoga tulisan ini bisa membantu kamu untuk memahami bahwa melakukan kesalahan dan tidak menjadi sempurna itu adalah hal yang membuat kamu menjadi manusia.

Ketika kamu merasa tidak sempurna, ya bersyukur lah.  Berarti kamu manusia.

Get notifications from this blog

Halo! Terima kasih sudah membaca.