Heyraneey | Sharing is caring
[PENGALAMAN] Memenangkan Esai United Nations in Indonesia dan Mengunjungi Kantor PBB di Jakarta

[PENGALAMAN] Memenangkan Esai United Nations in Indonesia dan Mengunjungi Kantor PBB di Jakarta


Assalamualaikum, hai teman-teman lama rasanya saya tidak berbagi pengalaman dikarenakan jadwal dari akademik yang sangat padat plus plus kegiatan tiada henti. Beberapa waktu lalu ini saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakarta.  Hal itu dikarenakan alhamdulillah saya meraih juara pertama di kompetisi esai  yang diselenggarakan oleh United Nations in Indonesia. Saya senang sekali, semarak selebrasi yang alhamdulillah diapresiasi. Esai saya berkaitan dengan tsunami yang terjadi 2004 silam, juga bagaimana resiliensi masyarakat Aceh setelahnya.

 

Sesuai dengan prosedur, untuk memasuki Kantor PBB diawali dengan pengawalan keamanan yang  sangat ketat. Dimulai dari sebelum keberangkatan security clearance   di bawah naungan United Nations Department for Safety and Security (UNDSS) yang alurnya cukup masyaAllah. 

Berkelana

Berkelana



Kala Tuhan berkata, ia tak pantas untukmu

Kerap kali aku menolak dan seolah mendahului takdir Tuhan


Lalu, akhirnya akan sama, berderai air mata,

tanda perpisahan.


Mungkin Tuhanku dan Tuhanmu tak ingin kehilangan, kita.

[PENGALAMAN] Pelatihan Fasilitator Dukungan Psikososial pada Anak dan Kaum Muda oleh Save the Children

[PENGALAMAN] Pelatihan Fasilitator Dukungan Psikososial pada Anak dan Kaum Muda oleh Save the Children

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, halo!

Akhirnya saya nulis lagi hehe. Kali ini  tentang kegiatan yang saya ikuti beberapa waktu lalu. Saya ingin berbagi tentang kegiatan Pelatihan  Psychosocial Support dari Save The Children yang saya ikuti di Bogor dan juga di Jakarta dari tanggal 25 September sampai 1 Oktober 2022 yang lalu.

 Oke jadi awal untuk ikut kegiatan ini adalah melalui proses seleksi ketat yang mana kita dinilai dari esai dan juga bagaimana pandangan kita, juga aktivisme kita sebelum ikut kegiatan ini dan yang akan dilakukan setelah kegiatan ini.

Jadi benar, seleksinya itu berdasarkan aktivisme yang dilakukan sebelumnya terutama berkaitan dengan anak dan juga orang muda. 


Hari sangat menyenangkan sih ketika mendapat informasi saya dinyatakan lulus sebagai fasilitator. Kali ini saya ingin cerita bagaimana perasaan dan pengalaman saya bergabung bersama dengan teman-teman yang memiliki aktivisme dan pola pikir yang luar biasa. Serta selama berkegiatan apa saja sih yang kita lakukan.

Sejak awal ketika bergabung yang pertama kita tentu adanya CSG atau Child Safe Guarding  itu berkaitan dengan privasi, konsen, perizinan, dan kerahasiaan. Hal itu sangat penting dan juga merupakan salah satu standar yang dimiliki oleh Save the Children untuk menjaga privasi dari anak-anak, kaum muda, dan semua yang ikut kegiatan. Jadi kita diberikan formulir informed consent apakah video dan foto kita bersedia untuk dipublikasikan atau tidak.


Kegiatan yang pertama kita diberikan basis pemahaman tentang betapa pentingnya dukungan psikososial itu. Dukungan psikososial baru dapat diberikan ketika kebutuhan primernya seperti sandang, pangan, dan papan yang sifatnya bisa juga temporer itu terpenuhi ketika bencana. 

Ada beberapa hal yang harus terpenuhi terlebih dahulu, baru bisa kita mencoba untuk berusaha mendekati dan memberikan dukungan psikososialnya. Hal ini karena untuk memberikan ruang terlebih dahulu kepada para korban bencana.


Psychosocial support atau dukungan psikososial itu adalah hal yang dapat diberikan oleh  semua orang yang terlatih tentu dan ini sangat berbeda dengan penanganan yang dilakukan oleh dokter spesialis kejiwaan dan lainnya.

Kemudian kita juga diberikan modul-modul itu isinya banyak sekali materi penting. Materi di modul dapat kita berikan ataupun ajarkan pada saat adanya bencana. Nah, karena intervensi dukungan psikososial yang dilakukan secara kontinu ya jadi modulnya itu bertahap. Ada yang dari tahap awal sampai tahap akhir.


Dan banyak sekali materi yang sangat berguna dan materi-materi yang dapat menambah pengetahuan variatif dengan permainan juga. Hal yang paling penting pada saat kita memberikan psychosocial support adalah sifat kerelawanan ataupun volunteer jadi karena konsepnya seperti itu mengiming-imingi anak atau misalnya mengajak anak secara paksa atau mengancam anak untuk turut serta dan sebagainya itu  tidak diperkenankan. 


Namun,kalau di akhir kita ingin memberi sesuatu kepada anak sebagai bentuk apresiasi itu sangat diperbolehkan tanpa mengiming-imingi, itu dua hal yang berbeda dan sangat disarankan untuk memberikan makanan yang bergizi seperti buah-buahan. Apel, jeruk, dan pir serta menghindari buah-buahan yang harus dipotong terlebih dahulu misalnya pepaya hal ini untuk menjaga kebersihan dan kualitasnya tersendiri 

Jadi Mungkin saya akan menceritakan hal-hal yang saya rasakan dan perubahan atau transforming saya selama satu minggu mengikuti kegiatan ini

 Paling diperhatikan adalah consent ataupun persetujuan ya! Persetujuan ini saya rasakan yang sangat ketat juga. Konsepnya apapun itu, harus ada persetujuan misalnya ingin meminjam barang teman, bertanya tentang privasi dan  disarankan memberikan ruang pribadi untuk teman-teman yang lain serta sangat mengapresiasi dan menghargai teman.

Saya juga belajar, bagaimana berinteraksi dengan anak secara lebih baik, membuat anak menjadi nyaman kuncinya. Membuat anak nyaman adalah memberikan ruang kepada anak sendiri untuk berproses dan berpikir, karena anak  sebenarnya adalah pribadi yang sangat kritis dan anak bukan miniatur orang dewasa sehingga ketika ingin mengajak anak ikut berpartisipasi  ajak anak secara perlahan. Kalau misalnya anak tidak ingin berpartisipasi tidak masalah,  ditemani saja  dan dipastikan dia tidak sendirian. Bisa diberikan ruang dengan memerhatikan anak dari jauh dan memantaunya, tidak harus memaksa anak untuk ikut kegiatan kita .


Pemilihan diksi kepada anak juga menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh anak, kemudian juga gunakan bahasa yang sederhana tidak harus bahasa yang sulit dan yang tidak dimengerti anak.


Saya juga merasakan bagaimana teman-teman sangat suportif di setiap kegiatan. Saling menghargai pendapat, saya juga sangat bersyukur memiliki teman kamar alias roommate yang memiliki pemikiran sangat terbuka dan luar biasa. Kita berbagi cerita sebelum tidur dan saya melihat bagaimana pandangan dan kemajuan Indonesia di masa depan ketika melihat teman kamar saya yang sangat luar biasa tersebut. Kita berbagi cerita dan saya merasa sangat sefrekuensi sehingga kita berbagi dampak positif, berbagi pengetahuan, itu membuka pemikiran saya, ternyata masih banyak hal yang bisa kita lakukan dan hal tersebut tidak harus hal yang besar akan tetapi bisa hal yang kecil, tetapi bisa berdampak sangat besar kepada orang lain. 


Selain itu, rasa kekeluargaan dan rasa menghargai yang sangat tinggi itu membuat saya nyaman dan itu adalah hal yang saya juga pelajari.  Ketika kita dapat menoleransi, memahami orang lain ternyata itu menimbulkan kenyamanan secara tidak langsung, tanpa kita harus mengatakan bahwa kamu harus nyaman dengan saya. Ketika kita memberikan aksi yang nyaman kepada orang lain itu merupakan hal yang luar biasa.

Hal yang juga baru sekali saya dapatkan di kegiatan ini adalah menghargai waktu, yang mana waktu kami sangat dihargai terutama waktu anak-anak sehingga kita kegiatan dari pukul 9 pagi  sampai dengan 4 sore. Jadi malam itu tidak ada kegiatan yang formal, tetapi kita diskusi lanjutan memang. Namun, kegiatan formalnya tidak ada. Sangat  menghargai waktu anak-anak dan waktu istirahat, ini adalah hal yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. 


Setelahnya juga saya  sangat menghargai ketika kita dapat merasa aman selagi kegiatan, yang mana kegiatan ini menjaga kemanapun kita pergi. Kita pasti akan didampingi oleh yang namanya pendamping begitu pula untuk usia anak yang ikut kegiatan.   Jika saya tulis semua praktik baik dan hal baik yang saya dapatkan, saya rasa sepanjang apapun itu nggak akan selesai karena banyak sekali hal-hal baik dan praktik baik yang saya dapatkan di sini.

Mungkin itu saja kali yaa yang ingin saya bagikan praktik baik dan hal-hal baik.


Semoga kita terus bisa berbuat baik, kerelawanan, dan kebahagiaan. Amiin 

Sekian, terima kasih yaa sudah membaca.




Pemerataan Pendidikan, Kualitas Sumber Daya Lebih Diperhatikan

Pemerataan Pendidikan, Kualitas Sumber Daya Lebih Diperhatikan

Terlahir di ujung barat Sumatera, Aceh. Hidup dan bertumbuh  selama lebih dari 22 tahun, membuka perspektif saya bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata merata. Masih jauh dari kata adil.  Hal ini saya rasakan saat berkesempatan mengikuti kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pelajar di Indonesia. Ketimpangan akan pola pikir dan akses yang nyata. Akses pendidikan yang berkualitas hanya terpusat di kota-kota besar saja, ketimpangan untuk persebaran perguruan tinggi yang berkualitas juga jelas terlihat.  Hampir semua perguruan tinggi top di Indonesia berpusat di pulau Jawa. Tak heran memang, akses di pulau Jawa jauh lebih baik dan maju dibandingkan pulau lain di Indonesia. 

Terkadang saya bertanya, apakah karena berasal dari daerah sehingga banyak sumber daya  manusia belum memiliki kualitas yang mumpuni? Saya berpikir mungkin saja pendidikan yang diberikan di daerah tidak sama dengan pendidikan yang diberikan di kota-kota besar. Akses untuk ilmu pengetahuan jauh lebih mudah dan berkembang pesat di kota besar. Perpustakaan, sekolah, akses informasi jauh lebih cepat dan jauh lebih maju dibanding di daerah. Hal ini ini bukan berarti pemerintah tidak berupaya untuk melakukan pemerataan, tetapi  sulitnya  pemerataan itu karena kualitas sumber daya lokal belum memiliki daya saing yang cakap. Sampai sekarang pun belum merasakan dengan baik.

Contoh saja hal sederhana, pada saat anak-anak daerah ingin menempuh pendidikan di ibukota ternyata persaingan sulit karena kapasitas pengetahuan yang didapatkan di daerah itu masih kalah jauh dibandingkan dengan pendidikan yang didapatkan di kota besar. Ini menjadi perhatian penting, bagaimana menciptakan pemerataan dan keadilan sehingga setiap masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses layanan pendidikan tinggi yang berkualitas.  Kadang jikalau pun ada yang dapat menempuh  pendidikan tinggi berkualitas top di Indonesia, terdapat ketertinggalan pada saat perkuliahan karena pemahaman yang mungkin belum didapatkan di daerah sebelumnya. Saya  sangat berharap untuk putra daerah yang telah berhasil lolos diterima  di perguruan tinggi berkualitas di Indonesia diberikan mentor sehingga  dapat memutus rantai ketidakmerataan itu. Kerap kali banyak putra daerah saat menempuh pendidikan terpaksa kembali ke daerahnya karena tidak sanggup dengan proses pendidikan yang dijalani.  Oleh karenanya, pentingnya peran mentor di sini. Harapannya ketika putra daerah tersebut kembali ke daerah asal, ia dapat memberikan wawasan yang baru, pengetahuan yang baru sehingga terputusnya siklus pendidikan yang tidak merata.

Pengurusan Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pengurusan Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Assalamualaikum, halo!
Kali ini tulisannya berkaitan dengan Surat Rekomendasi Penelitian dari kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Hal pertama yang harus dilakukan adalah harus punya akun Sicantik terlebih dahulu, Sicantik.go.id kemudian register. Nah, di proses register atau pendaftarannya ini persetujuan akunnya itu kurang lebih selama satu atau dua hari untuk bisa punya akun. Harus nunggu duluu yaa.


Data diri harus dilengkapi di web tersebut di form profile pemohon. 


Setelah punya akun maka akan terlihat tampilan seperti ini. Membuat permohonannya.


Nah tampilan seperti ini didapat dari menu sebelah kiri, nanti ada layanan permohonan di situ bisa diklik, untuk pengajuan permohonan baru dan tujuannya adalah provinsi Aceh. Nanti pilih Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh.


Di situ ada beberapa surat yang harus dilengkapi, seperti surat yang diberikan oleh kampus. Bagaimana pengurusannya? Itu setelah mendapatkan etik penelitian. Bisa baca tata cara pengurusan etik yaa.


Pengisian permohonannya untuk jenis permohonan baru seperti ini, jika berasal dan memiliki KTP Aceh.

Terdapat juga informasi koordinat, ini koordinat untuk lokasi penelitiannya ya. Misal: Rumah Sakit Melati, maka gunakan titik koordinat rumah sakit tersebut.

Pengurusan surat permohonannya ke administrasi kampus. Selanjutnya ada beberapa berkas yang harus dilampirkan di web tersebut.


        1. Scan KTP 
        2. Proposal
        3. Surat permohonan bermaterai 10.000
        4. Rekomendasi lembaga penelitian/Surat pengantar dari instansi
        5. Scan pasfoto 



Surat ini kurang lebih diproses selama dua pekan. Namun, ini sangat bergantung juga sih ke proses pengurusan administrasi internal apakah akan cepat atau tidak. Semoga membantu ya!

Terima kasih sudah membaca.
Tata Cara Mengurus Etik Penelitian Kesehatan di RSU dr. Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh

Tata Cara Mengurus Etik Penelitian Kesehatan di RSU dr. Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh


Assalamualaikumm haloo!

Kali ini saya ingin membagikan bagaimana cara mengurus Etik penelitian.

Ohya, mungkin sekadar informasi, etik penelitian ini adalah salah satu syarat untuk dapat melakukan penelitian. Umumnya di penelitian kesehatan dan melibatkan manusia. Karena saya basisnya di Aceh, dan ingin melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, saya akan menuliskan tentang ini sesuai dengan pengalaman saya mengurusnya yaa.

 

Awal saya mengurus etik, melihat berkasnya cukup banyak. Namun, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan kok. Eitts, dengan catatan penelitian saya menggunakan data sekunder yaa dan tanpa intervensi.

Hal yang pertama harus dipahami adalah  sudah membaca persyaratannya dengan jelas. Membaca pedoman dan alurnya, serta pembiayaan etik penelitian.


 

Tahapannya adalah:


1. Daftar online di http://sim-epk-keppkn.kemkes.go.id setelah mendapatkan nomor anggota, username dan password umumnya dikirim ke email atau langsung terlihat di layar.


 







2. Melakukan sinkronisasi pada link  https://rsudza.acehprov.go.id/simepk/  dengan register dan nomor usernamenya sama ya.

 











Tampilannya ya teman-teman teman-teman bisa melihat webnya dan login kalau sudah punya akun, kalau belum punya akun berarti register di situ. Tampilannya  bisa terdapat informasi ataupun kalian register sebagaimana membuat akun pada umumnya. Setelah register akan langsung tampak tampilannya, beserta denagan password. Dapat juga kalian cek email biasanya ada pemberitahuan akun username,juga password.

3. Sudah masuk maka, ke profil SIM-EPK RSU dr. Zainoel Abidin. Kemudian klik profil yang KEPK login karena  sudah terdaftar.

 4. Tampilan halaman kalau misalnya kalian sudah berhasil punya akun ataupun user peneliti di SIM-EPK RSU dr. Zainoel Abidin.  Karena saya sudah  mengajukan etik, jadi kelihatan nih protokol etik saya.  Kalau belum mengajukan nanti progresnya masih nol, yaitu tidak kelihatannya bagian protocol dan judulnya.

 









5. Klik tambahkan pada bagian bawah nanti ada  di situ kemudian diisi.

6. Pengisian pada pertama itu ada form pengajuan kaji etik protokol penelitian di situ nomor kode verifikasi, KTP, sudah otomatis ada bagian yang memang terisi secara otomatis dan ada juga yang tidak.  Bagian nama bank, nomor rekening,  karena tidak bisa diisi ya sudah tidak usah diisi.






7. Judul protokolnya di situ dituliskan judul penelitian teman-teman. Kemudian asal pengusulnya kalau misalnya teman-teman bukan ataupun tidak bekerja di RSUZA nanti teman-teman pilihlah yang external.  Kemudian jenis lembaga asalnya di situ nanti ada pilihan  pendidikan, rumah sakit, dan lainnya.  Tergantung  kamu saat ini statusnya apa, kalau mahasiswa maka pilihlah pendidikan dan status pengusulnya. Nanti juga ada pilihannya di situ di klik aja sesuai dengan identitasmu.

 









8. Terdapat form unggah seperti surat pengantar dari instansi. Jadi sebelum mengajukan permohonan etik di RSUZA maka kamu harus meminta surat pengantar terlebih dahulu. Surat pengantarnya itu dari tempat  bekerja atau menempuh pendidikan.

 


    

9. Pengurusan etik di RSUZA itu dikenakan biaya telaah, di situ bisa dilihat. Dibayarkan baru diunggah. 

10. Kemudian ikuti petunjuk dari pengunggahannya. Simpan struk transfernya, setelah diunggah maka lanjut ke protokol etik penelitian.

 

Harapan saya teman-teman sudah memahami bagaimana mengisi etik protokol penelitian dan juga checklist 7 standar etik penelitian agar lebih mudah. Saya di tulisan ini hanya  menjelaskan alur di web saja yaa.

    

11. Pengisian protokol itu persis sama diisi dengan protokol penelitian yang sudah dilengkapi, mulai dari halaman kaji etik protokol penelitian. Perlu dipahami juga adanya halaman pengesahan. Jadi sebelum diajukan maka teman-teman harus meminta halaman pengesahannya baik itu kepada pembimbing atau kepada instansi tempat bekerja. Diisi sesuai dengan yang telah ada untuk nomor protokolnya kalau sudah terdata umumnya itu otomatis, tinggal memilih yang mana yang ingin di isi protokol etik penelitiannya.





    

12.  Protokol etik penelitian selesai diisi maka lanjut ke self-assessment. Ibaratanya kamu menilai protokol etik sendiri, apakah sudah memenuhi tujuan standar kelayakan etik penelitian.

Kalau misalnya protokolnya itu sudah terdata, maka nomornya otomatis tinggal dipilih saja.

Nilai umumnya terdapat tiga pilihan ada YA, TIDAK,  dan TIDAK RELEVAN.  Kalau tidak relevan maka teman-teman tidak usah isi.

YA dan TIDAK saja yang diisi. Jika memang sesuai, kalau tidak sesuai, tidak relevan dikosongkan saja. Pada bagian bawah justifikasi nilai sosial atau klinis maka diisi seperti yang tertera di gambar.




    13. Setelah self assesment ada ada pada bagian bawah yaitu jika sudah selesai simpan dan kirim ke KEPK ada pada bagian bawah yang warna hijau.    

     

SELESAI DI WEB YEAY!

Nah, jika webnya sudah selesai, semua dokumen tadi dibuat dalam format PDF dan dikirimkan ke email KEPK yaaa.     


 


Terima kasih sudah membaca, semoga mudah dipahami dan teman-teman dipermudah penelitiannya amiin.

 

See ya!