Heyraneey | Sharing is caring
[PENGALAMAN: Young Progressive Academy Batch 2]

[PENGALAMAN: Young Progressive Academy Batch 2]

Assalamualaikum. Hai!

Akhirnya bisa nulis lagi terkait pengalaman, kali ini kegiatan yang saya ikut adalah Young Progressive Academy. 


Young Progressive Academy adalah rangkaian kegiatan pembelajaran bagi anak muda Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan pengetahuan dalam isu-isu terkini terkait politik, ekonomi, sosial dan budaya. Peserta akan diajak untuk dapat berpikir progresif dan kritis, sehingga mereka dapat berkontribusi pada proses transformasi politik, sosial, ekonomi dan pembangunan Indonesia secara umum. Selain itu, jaringan yang terbentuk melalui Young Progressive Academy juga diharapkan dapat bermanfaat untuk saling bersinergi dalam mewujudkan dampak di berbagai bidang. 


Kegiatannya dalam naungan Friedrich-Ebert-Stiftung di Indonesia.

Friedrich-Ebert-Stiftung mendirikan Kantor Perwakilan di Indonesia pada tahun 1968. Dalam kerjanya di tingkat internasional, FES fokus meningkatkan dialog untuk menciptakan saling pengertian dan pembangunan damai. Keadilan sosial dalam politik, ekonomi dan masyarakat adalah beberapa prinsip utama yang kami jalankan di seluruh dunia. Di Indonesia, kami telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung Reformasi Jaminan Sosial, Negara Kesejahteraan, serta Pembangunan Sosial Ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.

Program-program yang didukung mencakup: Jaminan Sosial dan Negara Kesejahteraan, Pembiayaan Pensiun Berkelanjutan, Penganggaran untuk Masyarakat Miskin, Pembangunan Karakter Nasional, Ekonomi Masa Depan, Pembangunan Sosial Perkotaan, mempromosikan tiga dimensi keberlanjutan dalam pembangunan Indonesia di tingkat nasional dan lokal; mendorong pemberdayaan perempuan; mendorong inklusi penyandang disabilitas ke dalam pasar tenaga kerja, serta mempromosikan Indonesia sebagai rujukan bagi negara-negara lain di kawasan maupun di tingkat internasional dalam hal demokratisasi serta pembangunan sosial-ekonomi dan pembangunan secara damai. Kegiatan yayasan ini sebagian besar berpusat pada kerjasama dengan kementerian mitra, Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), lembaga negara terkait lainnya, universitas serta organisasi masyarakat sipil melalui berbagai perangkat seperti konferensi, seminar, lokakarya, diskusi meja bundar, pelatihan, permainan peran, beasiswa dan publikasi.

FES Indonesia juga memfasilitasi dialog internasional dengan mengirimkan delegasi resmi, ahli, akademisi dan jurnalis senior ke Jerman maupun negara lainnya. Dalam sejumlah kesempatan, juga  mengundang para pembuat kebijakan, profesional maupun akademisi Jerman dan Eropa untuk menjadi pembicara di Indonesia.

Young Progressive Academy atau kerap dikenal YPA berkaitan dengan anak-anak muda yang kritis dengan background aktivis berkumpul bersama untuk saling diskusi dan belajar.

Terdapat dua tahapan seleksi ketat, yang pertama adalah tahapan seleksi esai dan administrasi, saya ingat betul mengumpulkan esainya saat sedang berada di kantor UN Indonesia, tepat sesuai tenggat waktu tetapi ternyata diperpanjang jadwal pengumpulannya selama sepekan. Untuk selanjutnya ialah tahapan wawancara di sini terkait dengan esai itu temanya ada beberapa. Kalau saya sendiri mengambil tema GEDSI, saya menulis esai terkait dengan Kesetaraan gender di daerah saya sendiri yaitu di Aceh dan bagaimana kontribusi yang pernah saya lakukan di masyarakat berkaitan hal ini, mungkin bukan suatu hal yang besar yang saya lakukan tapi saya berharap bahwa hal tersebut  dapat bermanfaat, saya juga menuliskan harapan yang akan saya lakukan setelah selesai dari YPA.




Inklusivitas dan Partisipasi tanpa Memandang Gender


Terlahir di Serambi Mekkah, Aceh menjadikan saya banyak belajar dan berkembang di Tanah kelahiran saya. Aceh, memiliki kesejarahan dengan kepemimpinan perempuannya akan tetapi, saat ini belum banyak perempuan mendapatkan akses yang sama dan layak. Baik akses pendidikan, kesehatan, bahkan akses untuk kebebasan bersuara atau memberikan pendapat, dan mengambil peran. Padahal setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk setiap akses di kehidupan. 

Indonesia sendiri memberikan kebebasan dan keadilan bagi setiap penduduknya. Dengan dasar ideologi Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang mana keadilan ini sendiri mencakup keseluruhan aspek untuk berpartisipasi di dalam bidang pengembangan diri termasuk dalam demokrasi. Terkadang perempuan dianggap tidak dapat memimpin hanya karena dia perempuan, padahal partisipasi politik dan partisipasi perempuan di bidang pemerintahan itu cukup penting karena akan munculnya kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada perempuan dan memiliki sudut pandang dari seorang perempuan. Hal ini akan melahirkan kebijakan yang tidak hanya satu arah. Kebijakan yang inklusif dengan dinamika yang lebih berdaya.

Hal tersebut saya rasa cukup penting dipertimbangkan dan diberikan dukungan. Memberikan kesempatan kepada tiap manusia, tidak membatasi pergerakan dikarenakan gender. Dibatasi oleh ‘hal’ yang sejatinya gender adalah konstruksi sosial. Perubahan tersebut harus dimulai dari diri sendiri, harus lebih menciptakan suatu lingkungan yang lebih berdaya. Dibutuhkan kontinuitas dan berkesinambungan, salah satunya kepedulian kita bersama untuk mengurangi bahkan menghilangkan stigmatisasi. Misalnya perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, padahal faktanya setiap individu dengan kapasitas yang layak boleh menjadi pemimpin dengan pertimbangan yang matanng. Karena kapasitas itu tidak bergantung oleh gender ataupun jenis kelamin seseorang. 

Banyak aktivisme yang saya lakukan dan usahakan untuk menjadi salah satu agen progresif sosial, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berdaya. Tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga laki-laki. Sebagai Key Opinion Leaders di salah satu proyek aktivisme Girls Leadership Academy by Plan Indonesia saya banyak belajar berkaitan dengan aktivisme perempuan, tentu hal tersebut bukan tanpa tujuan, hal tersebut sebagai langkah nyata bahwa perempuan berdaya itu ada dan dapat terus menebar dampak. 

Saya kerap kali berpikir bagaimana cara turut serta menjadi bagian dari perubahan. Menjangkau, merangkul, dan berinteraksi dengan banyak orang salah satu hal yang dapat dilakukan. Sebagai mahasiswa kedokteran, saya turut langsung melakukan pengabdian di masyarakat. Bertemu dengan pasien, berinteraksi, bercanda, dan tertawa. Salah satu syaratnya adalah, tidak boleh memilih-milih pasien. Artinya nilai keadilan sosial adalah yang saya imani begitu krusial. Selama saya berada di kedokteran, banyak hal yang saya pelajari ternyata membawa perubahan kepada orang dan lingkungan sekitar. Dimulai dari komunitas, jejaring, dan sosial media yang cukup sangat berefek. Tidak selamanya kita membutuhkan aksi yang begitu besar, akan tetapi aksi yang sederhana dengan kontinuitas, .......... (kalau mau baca full esainya bisa kontak saya di instagram : heyraneey)


Selanjutnya ialah wawancara,  mengalir aja wawancaranya sesuai dengan esai dan kepribadian kita. 




Selanjutnya kita akan menunggu pengumuman Alhamdulillah saya dinyatakan menjadi salah satu yang terpilih untuk menjadi bagian dari FES Indonesia juga Young Progressive Academy bersama 34 aktivis lainnya yang akan ikut serta. Terdapat rangkaian kegiatan daring itu kurang lebih selama dua bulan kita belajar bersama secara konsisten, ada banyak sekali materi dan hal yang kita pelajari selama daring selanjutnya untuk tahapan luring itu diadakannya di Depok selama beberapa hari dan yang dipelajari juga beragam lanjutan dari tahapan daring itu sendiri.






Saya  senang sekali di pertemuan luring ini saya bertemu dengan aktivis muda juga yang aktif dengan isu nya masing-masing, mereka memang peduli dan membawa perubahan di lingkungannya mulai dari isu keagamaan dengan agama yang beragam dan lainnya.  Kita  juga diberi kesempatan untuk ikut serta ke Kemenko PMK, kita berkesempatan untuk menyuarakan aspirasi dan juga menjadi pengamat pada saat menteri rapat dan bekerja.

Bisa dilihat di video dengan pranala iniiiiii


Saat diberi kesempatan untuk bersuara, saya  membawa isu terkait dengan stunting dan juga dampaknya terhadap Indonesia, terutama daerah sendiri yaitu Aceh.


Harapan saya adalah, semua aspek turut serta untuk saling peduli terkait dengan stunting sehingga benar-benar tuntas. Multisektor dan multiperan, rumit dan kompleks.


Setelahnya kita juga menuliskan esai harapan untuk Indonesia di masa mendatang, Indonesia emas 2045. 


Saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari YPA, karena banyak ilmu dan perspektif yang saya dapatkan. Hanya saja tak dapat dituliskan semua, karena sedemikian banyaknya ilmu yang saya dapatkan selama di sini.


Mungkin sekian yang dapat saya tuliskan, semoga bermanfaat!

Salam sayang

Raneey


 

Hidup dan Maknanya

Hidup dan Maknanya


 Assalamualaikum. Hai, lama rasanya tidak menulis.

Perjalanan saya sebagai dokter muda, rasanya sangat nano-nano. Benar-benar tak tertebak setiap harinya, atau bahkan bisa setiap detiknya. Melihat kematian, kesedihan, atau kebahagiaan tepat di depan mata, setiap harinya. Stressful? I’m not sure. Happy? I guess 


Kehidupan adalah sebuah perjalanan unik yang dialami oleh setiap manusia yang bernafas di bumi ini, entah jika ada planet lain dengan kehidupan pula. Kehidupan dan pemaknaan sebagai rangkaian pengalaman, momen, dan pilihan yang membentuk jalan hidup seseorang. Seperti lukisan indah yang tercipta dari sapuan kuas pelukis, kehidupan pun diwarnai oleh kebahagiaan, kesedihan, kegembiraan, dan tantangan yang berbeda.


    Kehidupan tidak selalu berjalan mulus, karena di dalamnya terdapat dinamika, ketidakpastian, dan keterbatasan. Namun, semua itu adalah bagian dari esensi kehidupan yang menjadikannya menarik dan berharga. Dalam setiap momen, seseorang belajar dan tumbuh menjadi lebih kuat, bijaksana, dan berdaya. Seiring berjalannya waktu, perspektif tentang kehidupan pun berubah, dan prioritas yang dulu tampak penting mungkin berbeda di masa depan.


    Sebagai manusia, kita saling terhubung dalam kehidupan ini.  Artinya, kita berelasi, baik secara sadar maupun tidak. Kita menjalin hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat di sekitar kita. Interaksi ini menciptakan cerita-cerita hidup yang tak terlupakan, membangun kenangan yang indah, serta memberikan dukungan dan kekuatan ketika kita menghadapi tantangan. Semuanya menjadi benang merah masing-masing kehidupan kita.


    Hidup juga merupakan proses pencarian makna. Proses itu pula hanya dapat kita maknai jika kita menghargai, dan menikmati tiap perjalanannya. Banyak orang mencari arti dan tujuan kehidupan mereka. Beberapa menemukan kepuasan melalui kehidupan spiritual, mengaitkannya dengan keyakinan dan nilai-nilai yang diyakini. Sementara yang lain berfokus pada pencapaian, mencari kesuksesan dan pemenuhan diri melalui prestasi dan karier.


Namun, dalam mengejar tujuan dan pencapaian, jangan sampai kita lupa menikmati momen kecil yang berharga dalam kehidupan. Saya pernah berada di titik, lelah dengan kehidupan. Melalui perenungan yang dalam, saya menyadari ternyata itu karena saya kurang menghargai makna hidup.  Saat-saat sederhana seperti matahari terbenam yang indah, senyum seorang anak, atau kebersamaan dengan orang-orang yang kita cintai, semuanya merupakan bagian penting dari kehidupan yang memenuhi jiwa.


Kehidupan juga mengajarkan tentang ketabahan dan ketangguhan. Terkadang, kegagalan dan rintangan juga turut ikut serta. Lalu bagaimana kita bangkit lah yang menentukan bagaimana kita tumbuh dan berkembang. Belajar menerima kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang akan membantu kita menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.

Dalam perjalanan kehidupan, jangan lupa untuk selalu berempati terhadap orang lain. Dukungan, pengertian, dan cinta yang kita berikan pada sesama manusia dapat memberikan pengaruh positif yang besar bagi mereka dan bagi diri kita sendiri.


Ada cerita unik ketika saya sedang bertugas di IGD, di mana saat itu saya melihat ketulusan dan kebencian itu hanya berbeda setipis tisu saja. Sorot mata kasih sayang dan sorot mata kebencian, semua bercampur satu. Ada air mata ada juga nada tertawa, semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada keluarga yang sangat tulus menjaga, ada pula yang tak punya siapa-siapa, datang tergopoh-gopoh sebatang kara, meminta pertolongan segera.


Ada nada teriakan tinggi karena kehilangan, alunan pekikan trauma dan kesedihan mendalam.

Ada helaan nafas bersyukur, karena penyakitnya ditangani segera dan dapat pulang kembali bersama.


Oh, jika berada di IGD rasanya ingin mematung, bukan karena bingung. Namun, karena begitu riuhnya dinamika, juga banyak pembelajaran yang akan didapatkan dengan melirik dan peduli lebih dalam


Tentu saja, setiap kehidupan memiliki ceritanya masing-masing. Kita semua unik dan berbeda, dan inilah yang membuat kehidupan begitu menarik. Jadilah penulis kisah hidupmu sendiri, penuh warna dan makna, karena pada akhirnya, kehidupan adalah tentang bagaimana kita menjalani dan memberikan arti pada setiap hal yang kita alami.


Semoga kamu dapat memahami tulisan sederhana ini ya

Salam sayang

Raneey 


Filosofi Kuliah Kedokteran

Filosofi Kuliah Kedokteran

 


Assalamualaikum.Hai!

Hari ini saya mau berbagi terkait dengan filosofi perkuliahan di kedokteran, mungkin tulisan kali ini akan cukup text book lah yaaa!


Kuliah kedokteran adalah perjalanan akademis dan profesional yang menuntut dedikasi, disiplin, dan komitmen yang tinggi. Filosofi kuliah kedokteran mencerminkan esensi dari pendidikan kedokteran itu sendiri, dan terdapat beberapa aspek yang menjadi pijakan filosofinya:


1. Pengabdian dan Pelayanan: Ilmu kedokteran terdapat tekad kuat untuk mengabdikan diri kepada sesama manusia. Seorang mahasiswa kedokteran diharapkan memiliki semangat pelayanan dan kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Filosofi ini menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab sosial dalam menjalani profesi sebagai dokter. Namun, perlu diingat bahwa dokter merupakan sebuah profesi, bukan relawan. 


2. Keterbukaan terhadap Pembelajaran Seumur Hidup: Dunia kedokteran selalu berkembang dan berubah dengan sangat pesat. Filosofi kuliah kedokteran mengajarkan pentingnya sikap terbuka terhadap pembelajaran seumur hidup, di mana para mahasiswa kedokteran harus senantiasa memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.


3. Keunggulan Profesional: Kualitas pelayanan medis dan perawatan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam dunia kedokteran. Filosofi ini menekankan pada pentingnya mencapai keunggulan dalam praktek medis, riset, dan manajemen kesehatan, serta berkomitmen untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi kepada pasien.


4. Membumi dan Kerendahan Hati: Kuliah kedokteran mengajarkan para mahasiswa untuk memiliki sikap rendah hati dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam profesi ini. Kehumblaan ini mengakui bahwa ilmu kedokteran memiliki keterbatasan, dan seorang dokter harus tetap berusaha untuk belajar dan berkembang.


5. Interprofesionalisme dan Kolaborasi: Kedokteran adalah bagian dari sistem perawatan kesehatan yang kompleks dan melibatkan banyak profesi medis dan non-medis. Filosofi kuliah kedokteran mengajarkan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antarprofesi dalam memberikan perawatan yang holistik dan terpadu bagi pasien.


6. Empati dan Komunikasi Efektif: Sebagai dokter, kemampuan untuk berempati dan berkomunikasi dengan baik sangatlah penting. Filosofi ini menekankan pada pentingnya mendengarkan dan memahami kebutuhan fisik, emosional, dan sosial pasien, serta berkomunikasi dengan jelas dan empati.


7. Pembelajaran Praktikal dan Berbasis Masalah: Kuliah kedokteran sering kali menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, di mana mahasiswa menghadapi situasi klinis nyata dan diharapkan untuk menerapkan pengetahuan teoritis mereka untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata. Filosofi ini menekankan pentingnya keterampilan praktis dan kemampuan pemecahan masalah dalam praktik kedokteran.


Kesimpulannya, filosofi kuliah kedokteran melampaui sekadar akademis. Ia mengajarkan komitmen untuk memberikan pelayanan medis yang bermutu tinggi dan berorientasi pada kebutuhan pasien, serta mengedepankan kerja sama dan kolaborasi dalam sistem perawatan

[PENGALAMAN] Memenangkan Esai United Nations in Indonesia dan Mengunjungi Kantor PBB di Jakarta

[PENGALAMAN] Memenangkan Esai United Nations in Indonesia dan Mengunjungi Kantor PBB di Jakarta


Assalamualaikum, hai teman-teman lama rasanya saya tidak berbagi pengalaman dikarenakan jadwal dari akademik yang sangat padat plus plus kegiatan tiada henti. Beberapa waktu lalu ini saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakarta.  Hal itu dikarenakan alhamdulillah saya meraih juara pertama di kompetisi esai  yang diselenggarakan oleh United Nations in Indonesia. Saya senang sekali, semarak selebrasi yang alhamdulillah diapresiasi. Esai saya berkaitan dengan tsunami yang terjadi 2004 silam, juga bagaimana resiliensi masyarakat Aceh setelahnya.

 

Sesuai dengan prosedur, untuk memasuki Kantor PBB diawali dengan pengawalan keamanan yang  sangat ketat. Dimulai dari sebelum keberangkatan security clearance   di bawah naungan United Nations Department for Safety and Security (UNDSS) yang alurnya cukup masyaAllah. 

Berkelana

Berkelana



Kala Tuhan berkata, ia tak pantas untukmu

Kerap kali aku menolak dan seolah mendahului takdir Tuhan


Lalu, akhirnya akan sama, berderai air mata,

tanda perpisahan.


Mungkin Tuhanku dan Tuhanmu tak ingin kehilangan, kita.

[PENGALAMAN] Pelatihan Fasilitator Dukungan Psikososial pada Anak dan Kaum Muda oleh Save the Children

[PENGALAMAN] Pelatihan Fasilitator Dukungan Psikososial pada Anak dan Kaum Muda oleh Save the Children

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, halo!

Akhirnya saya nulis lagi hehe. Kali ini  tentang kegiatan yang saya ikuti beberapa waktu lalu. Saya ingin berbagi tentang kegiatan Pelatihan  Psychosocial Support dari Save The Children yang saya ikuti di Bogor dan juga di Jakarta dari tanggal 25 September sampai 1 Oktober 2022 yang lalu.

 Oke jadi awal untuk ikut kegiatan ini adalah melalui proses seleksi ketat yang mana kita dinilai dari esai dan juga bagaimana pandangan kita, juga aktivisme kita sebelum ikut kegiatan ini dan yang akan dilakukan setelah kegiatan ini.

Jadi benar, seleksinya itu berdasarkan aktivisme yang dilakukan sebelumnya terutama berkaitan dengan anak dan juga orang muda. 


Hari sangat menyenangkan sih ketika mendapat informasi saya dinyatakan lulus sebagai fasilitator. Kali ini saya ingin cerita bagaimana perasaan dan pengalaman saya bergabung bersama dengan teman-teman yang memiliki aktivisme dan pola pikir yang luar biasa. Serta selama berkegiatan apa saja sih yang kita lakukan.

Sejak awal ketika bergabung yang pertama kita tentu adanya CSG atau Child Safe Guarding  itu berkaitan dengan privasi, konsen, perizinan, dan kerahasiaan. Hal itu sangat penting dan juga merupakan salah satu standar yang dimiliki oleh Save the Children untuk menjaga privasi dari anak-anak, kaum muda, dan semua yang ikut kegiatan. Jadi kita diberikan formulir informed consent apakah video dan foto kita bersedia untuk dipublikasikan atau tidak.


Kegiatan yang pertama kita diberikan basis pemahaman tentang betapa pentingnya dukungan psikososial itu. Dukungan psikososial baru dapat diberikan ketika kebutuhan primernya seperti sandang, pangan, dan papan yang sifatnya bisa juga temporer itu terpenuhi ketika bencana. 

Ada beberapa hal yang harus terpenuhi terlebih dahulu, baru bisa kita mencoba untuk berusaha mendekati dan memberikan dukungan psikososialnya. Hal ini karena untuk memberikan ruang terlebih dahulu kepada para korban bencana.


Psychosocial support atau dukungan psikososial itu adalah hal yang dapat diberikan oleh  semua orang yang terlatih tentu dan ini sangat berbeda dengan penanganan yang dilakukan oleh dokter spesialis kejiwaan dan lainnya.

Kemudian kita juga diberikan modul-modul itu isinya banyak sekali materi penting. Materi di modul dapat kita berikan ataupun ajarkan pada saat adanya bencana. Nah, karena intervensi dukungan psikososial yang dilakukan secara kontinu ya jadi modulnya itu bertahap. Ada yang dari tahap awal sampai tahap akhir.


Dan banyak sekali materi yang sangat berguna dan materi-materi yang dapat menambah pengetahuan variatif dengan permainan juga. Hal yang paling penting pada saat kita memberikan psychosocial support adalah sifat kerelawanan ataupun volunteer jadi karena konsepnya seperti itu mengiming-imingi anak atau misalnya mengajak anak secara paksa atau mengancam anak untuk turut serta dan sebagainya itu  tidak diperkenankan. 


Namun,kalau di akhir kita ingin memberi sesuatu kepada anak sebagai bentuk apresiasi itu sangat diperbolehkan tanpa mengiming-imingi, itu dua hal yang berbeda dan sangat disarankan untuk memberikan makanan yang bergizi seperti buah-buahan. Apel, jeruk, dan pir serta menghindari buah-buahan yang harus dipotong terlebih dahulu misalnya pepaya hal ini untuk menjaga kebersihan dan kualitasnya tersendiri 

Jadi Mungkin saya akan menceritakan hal-hal yang saya rasakan dan perubahan atau transforming saya selama satu minggu mengikuti kegiatan ini

 Paling diperhatikan adalah consent ataupun persetujuan ya! Persetujuan ini saya rasakan yang sangat ketat juga. Konsepnya apapun itu, harus ada persetujuan misalnya ingin meminjam barang teman, bertanya tentang privasi dan  disarankan memberikan ruang pribadi untuk teman-teman yang lain serta sangat mengapresiasi dan menghargai teman.

Saya juga belajar, bagaimana berinteraksi dengan anak secara lebih baik, membuat anak menjadi nyaman kuncinya. Membuat anak nyaman adalah memberikan ruang kepada anak sendiri untuk berproses dan berpikir, karena anak  sebenarnya adalah pribadi yang sangat kritis dan anak bukan miniatur orang dewasa sehingga ketika ingin mengajak anak ikut berpartisipasi  ajak anak secara perlahan. Kalau misalnya anak tidak ingin berpartisipasi tidak masalah,  ditemani saja  dan dipastikan dia tidak sendirian. Bisa diberikan ruang dengan memerhatikan anak dari jauh dan memantaunya, tidak harus memaksa anak untuk ikut kegiatan kita .


Pemilihan diksi kepada anak juga menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh anak, kemudian juga gunakan bahasa yang sederhana tidak harus bahasa yang sulit dan yang tidak dimengerti anak.


Saya juga merasakan bagaimana teman-teman sangat suportif di setiap kegiatan. Saling menghargai pendapat, saya juga sangat bersyukur memiliki teman kamar alias roommate yang memiliki pemikiran sangat terbuka dan luar biasa. Kita berbagi cerita sebelum tidur dan saya melihat bagaimana pandangan dan kemajuan Indonesia di masa depan ketika melihat teman kamar saya yang sangat luar biasa tersebut. Kita berbagi cerita dan saya merasa sangat sefrekuensi sehingga kita berbagi dampak positif, berbagi pengetahuan, itu membuka pemikiran saya, ternyata masih banyak hal yang bisa kita lakukan dan hal tersebut tidak harus hal yang besar akan tetapi bisa hal yang kecil, tetapi bisa berdampak sangat besar kepada orang lain. 


Selain itu, rasa kekeluargaan dan rasa menghargai yang sangat tinggi itu membuat saya nyaman dan itu adalah hal yang saya juga pelajari.  Ketika kita dapat menoleransi, memahami orang lain ternyata itu menimbulkan kenyamanan secara tidak langsung, tanpa kita harus mengatakan bahwa kamu harus nyaman dengan saya. Ketika kita memberikan aksi yang nyaman kepada orang lain itu merupakan hal yang luar biasa.

Hal yang juga baru sekali saya dapatkan di kegiatan ini adalah menghargai waktu, yang mana waktu kami sangat dihargai terutama waktu anak-anak sehingga kita kegiatan dari pukul 9 pagi  sampai dengan 4 sore. Jadi malam itu tidak ada kegiatan yang formal, tetapi kita diskusi lanjutan memang. Namun, kegiatan formalnya tidak ada. Sangat  menghargai waktu anak-anak dan waktu istirahat, ini adalah hal yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. 


Setelahnya juga saya  sangat menghargai ketika kita dapat merasa aman selagi kegiatan, yang mana kegiatan ini menjaga kemanapun kita pergi. Kita pasti akan didampingi oleh yang namanya pendamping begitu pula untuk usia anak yang ikut kegiatan.   Jika saya tulis semua praktik baik dan hal baik yang saya dapatkan, saya rasa sepanjang apapun itu nggak akan selesai karena banyak sekali hal-hal baik dan praktik baik yang saya dapatkan di sini.

Mungkin itu saja kali yaa yang ingin saya bagikan praktik baik dan hal-hal baik.


Semoga kita terus bisa berbuat baik, kerelawanan, dan kebahagiaan. Amiin 

Sekian, terima kasih yaa sudah membaca.