√ Hikayat Prang Sabi, Sastra Edukatif Pembangkit Jiwa Patriotisme - Heyraneey | Sharing is caring

Hikayat Prang Sabi, Sastra Edukatif Pembangkit Jiwa Patriotisme

Hikayat "Perang Sabi" Bacaan Yang Paling Di Takuti Belanda - Seulanga Tour  and TravelSeulanga Tour and Travel

Salah satu Hikayat Aceh yang saya hafal adalah Hikayat Prang Sabi ini, karena saat itu saya benar-benar terkesima dengan perjalanan dari hikayat Prang Sabi ini.

Waktu SMA, guru Sejarah saya, saat ini beliau sudah berpulang kepada Tuhan Yang Maha Esa, terkadang mendendangkan hikayat Prang Sabi dan sesekali menyuruh saya untuk menyanyikannya. Saya cukup dekat dengan guru sejarah saya tersebut, semoga beliau ditempatkan di tempat terbaik di sisiNya.

Ketika saya mendendangkan hikayat Prang Sabi ini, di rumah ataupun lagi berkegiatan, saya pasti teringat dengan beliau, baiklah mari kita masuk ke bahasan.

Saya percaya generasi muda adalah pemimpin masa depan bangsa yang akan menjadi tonggak kehidupan masa depan. Akan tetapi, banyak generasi muda sekarang yang melupakan bagaimana semangat juang kaum terdahulu dalam memperjuangkan tanah air. Rekam jejak para pahlawan yang berjiwa patriotisme terekam jelas dalam karya sastra dan sejarah.

Sastra, adalah rekam jejak berbagai peristiwa, sastra mengabadikan hal yang penting sampai tak terduga begitu pula dengan sejarah. Sejarah lokal, nasional bahkan internasional. Sebut saja Hikayat Prang Sabi. Hikayat Prang Sabi telah menjiwai setengah abad “Perang Aceh” telah umum diketahui orang, akan tetapi apa dan bagaimana Hikayat Prang Sabi sedikit sekali diketahui masyarakat. Hikayat yang dikarang oleh Tgk. Chik Pante Kulu yang merupakan sebuah syair kepahlawanan yang membentuk suatu irama dan nada yang sangat heroik sehingga mampu membangkitkan semangat para pejuang Aceh dari zaman penjajahan portugis sampai zaman penjajahan Belanda.

Sumber gambar: google

Hikayat Prang Sabi adalah salah satu hal besar dalam menentukan perjuangan rakyat Aceh. Memang sejak dulu rakyat Aceh sangat akrab dengan syair-syair perjuangan Islam, sajak-sajak akan sebuah hakikat keadilan. Hikayat ini selalu diperdendangkan ke setiap telinga anak-anak Aceh, laki-laki, perempuan, tua muda, besar kecil dari zaman ke zaman.

Menurut Zentgraf, Hikayat Prang Sabi karangan ulama Pante Kulu telah menjadi hal yang sangat ditakuti oleh Belanda sehingga siapa saja yang diketahui menyimpan apalagi membaca Hikayat Prang Sabi itu akan mendapatkan hukuman dari pemerintah Hindia Belanda dengan membuangnya ke Nusa Kambangan. Sarjana Belanda ini menyimpulkan, bahwa belum pernah ada karya sastra di dunia yang mampu membuat emosional manusia untuk rela berperang dan siap mati, kecuali Hikayat Prang Sabi karya Tengku Chik Pante Kulu dari Aceh.

Lirik Hikayat Prang Sabi, yang berhasil disimpan dari pemusnahan oleh Belanda. Hikayat Prang Sabi merupakan karya besar Chik Pante Kulu sebagai sastra perang, ketika itu dibaca secara luas di Aceh. Akibat dari membaca hikayat ini, orang-orang langsung turun ke gelanggang untuk berperang. Oleh sebab itu, orang Belanda melarang membaca dan menyimpan buku Hikayat Prang Sabi. Pada masa itu apabila ditemukan orang menyimpannya, pihak Belanda akan menangkap dan menghukum orang tersebut (L.K. Ara, 2013:24).

Meski demikian Hikayat Prang Sabi tetap disimpan orang kita, naskahnya dengan cara sembunyi-sembunyi ataupun ditulis kembali karena banyak orang yang bisa menghafalnya, sebab itulah terkadang terdapat sedikit perbedaan antara satu dengan naskah lainnya (A. Hasjmy, 1977:32).

Soe prang kaphe lam prang sabi
Niet petinggi hak agama
Kalimat Allah agama Islam
Kaphe jahannam asoe nuraka
Sabilullah geupeunan prang
Tuhan pulang page syeuruga
Ikut suroh sampoe jan
Pahala page that seumpurna

Sumber gambar: Google

Lirik potongan Hikayat Prang Sabi berdasar pada bacaan “Benteng Kesultanan Aceh, Kajian Filosofi, Arkeologi, dan Topografi” tahun 2013.

Pengaruh Hikayat Prang Sabi terhadap masyarakat Aceh ternyata mempunyai jangkauan yang cukup panjang, baik dalam waktu maupun dalam lingkungannya dan ini dikatakan telah membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme kepada pembaca dan pendengarnya selama perlawanan masyarakat Aceh terhadap Belanda yang cukup panjang (Misri A. Muchsin, 2014:35–36).

Hikayat Prang Sabi, hikayat yang mampu membangkitkan semangat cinta tanah air. Demikian juga yang sering dilakukan oleh orang terdahulu, menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap generasi muda dengan mendendangkan Hikayat Prang Sabi pada saat dodaidi (mengayun) anak (Badruzzaman Ismail, 1994:221).

Apabila kita menelaah Hikayat Prang Sabi dengan teliti maka kita akan mengetahui bahwa Hikayat Prang Sabi sebagai suatu karya sastra memenuhi segala syarat pendidikan. Ia telah sanggup mendidik akal manusia Aceh dalam zaman sesulit itu dan bahkan telah sanggup memberi nilai-nilai keindahan pada jiwa setiap pemuda pada zaman itu untuk membela tanah air. Hingga tak heran jika pada abad ke-19 ketinggian nilai sastra Hikayat Prang Sabi sebagai suatu karya sastra telah dipelajari dan diteliti oleh sejumlah sastrawan Belanda yang ahli bahasa Aceh. Seorang ahli bahasa dan sastra Aceh H.T, Damste yang menerjemahkan Hikayat Prang Sabi dan memeperkenalkannya ke dunia barat sehingga menjadi bacaan wajib bagi para mahasiswa fakultas sastra Aceh di Belanda, dan juga menjadi perhatian umum bagi para mahasiswa sastra pada umumnya (A. Hasjmy, 1977:16).

Zaman dahulu juga mengajarkan kepada anak-anak tentang Hikayat Prang Sabi. Hikayat Prang Sabi mampu menumbuhkan semangat nasionalisme para anak muda zaman dahulu untuk membela bangsa dan negara. Terbukti dengan banyaknya buku-buku pelajaran yang dibawa mengungsi dan terdapatnya Hikayat Prang Sabi (Mohammad Said, 2017:319).

Lirik Hikayat Prang Sabi memiliki arti dan makna yang mendalam bagi rakyat Aceh. Seperti yang tertera di buku Apa Sebab Rakyat Aceh Sanggup Berperang Puluhan Tahun Melawan Agresi Belanda karya Ali Hasjmy bahwa Hikayat Prang Sabi dapat membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme. Bahkan ketika kecil dahulu, Ali Hasjmy kerap didendangkan lagu Hikayat Prang Sabi oleh neneknya ketika di ayunan, guna menumbuhkan semangat cinta pada kebudayaan dan tanah air.

Maka dapat disimpulkan bahwa Hikayat Prang Sabi dapat membangkitkan semangat patriotisme. Hikayat Prang Sabi dalam membangkitkan semangat nasionalisme. Hikayat Prang Sabi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam jihad kaum terdahulu karena Hikayat Prang Sabi memiliki makna tersirat tentang perjuangan moral dan agama maka tak ayal jika Hikayat Prang Sabi dapat membangkitkan semangat patriotisme.


Daftar Pustaka

Ara, L.K. 2013.Sastra Aceh Hikayat Jenis dan Tokohnya. Banda Aceh:Yayasan mata air jernih.

Hasjmy, Ali.1977.Apa Sebab Rakyat Aceh Sanggup Berperang Puluhan Tahun Melawan Agresi Belanda.Jakarta:Bulan Bintang.

Ismail, Badruzzaman.1994.A.Hasjmy Aset Sejarah Masa Kini dan Masa Depan.Jakarta:Bulan Bintang.

Muchsin, A.Muchsin.2014.Trumon sebagai Kerajaan Berdaulat dan Perlawanan Terhadap Kolonial Belanda di Barat-Selatan Aceh.Banda Aceh:
Balai pelestarian nilai budaya Banda Aceh.

Said, H.Mohammad.2017.Aceh Sepanjang Abad.Medan: Harian waspada Medan.


Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan tata bahasa, masih terus belajar menulis lebih baik, silakan koreksi dan menerima diskusi.

Pernah saya tulis di Steemit beberapa tahun silam.

Hikayat Prang Sabi sebagai Sastra Edukatif Pembangkit Jiwa Patriotisme Generasi Muda

Get notifications from this blog

Halo! Terima kasih sudah membaca.